Pages

Wednesday, 20 August 2014

Agribisnis untuk Kemajuan Bangsa Indonesia

Saya adalah mahasiswi jurusan agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Mengapa saya memilih agribisnis? Karena agribisnis sangat berkaitan dengan Bangsa Indonesia. Ya. Benar. Karena kita pun tahu bahwa Indonesia adalah negara agraris. Semua orang pasti tahu apa itu negara agraris. Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. 

Mata pencaharian utama masyarakat Indonesia pada umumnya adalah petani. Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah, maka tidak dipungkiri banyak sekali warganya bermata pencaharian sebagai petani. 
Sedangkan, arti dari agribisnis itu sendiri adalah merujuk pada rangkaian ilmu pengambilan keputusan, yaitu ilmu bisnis (ekonomi manajerial), manajemen, ilmu sistem, ilmu komunikasi dan ilmu penunjang lain yang diterapkan untuk menggerakkan usaha produksi pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan supaya bisa diterima oleh konsumen yang dituju. Panduan pertama untuk memahami agribisnis sebagai ilmu atau bidang kajian khusus adalah tulisan Davis dan Goldberg (1957). 

Dewasa ini, Indonesia mengalami keterpurukan. Banyak isu yang mengatakan bahwa Negara Indonesia tidak bisa dikatakan lagi sebagai negara agraris. Kita pasti prihatin mengenai hal tersebut. Sekarang posisi petani semakin tercekik. Pupuk, bibit unggul, pestisida, dan bahan pertanian lainnya kini harganya melambung tinggi. Belum lagi dampak pemanasan global yang menyebabkan musim menjadi tidak menentu. Petani bingung menetapkan musim tanamnya. Produksi makanan pokok menjadi berkurang. Ujung-ujungnya pemerintah akan mengimpor bahan bahan pokok tersebut dari luar negeri. Petani menjadi terdesak lagi. 

Berikut beberapa peran agribisnis dalam kemajuan pembangunan Bangsa Indonesia.




Peran Agribisnis Dalam Era Pembangunan
Memberikan sumbangan yang nyata sistem Agribisnis bagi perekonomian Indonesia dalam bentuk :
  1. Hasil Produksi Pertanian.
  2. Pasar.
  3. Faktor Produksi.
  4. Kesempatan Kerja
  5. Sumbangan hasil produksi : Swasembada Beras sejak tahun 1984.
  6. Sumbangan pasar : Besarnya pangsa pasar domestik yang mendukung daya beli masy. Pedesaan.
  7. Sumbangan Faktor Produksi : penyediaan tenaga kerja, modal, bahan baku industri.
  8. Sumbangan kesempatan kerja : tingginya daya serap tenaga kerja.
  9. Pada akhir PJP II, diharapkan transformasi struktur agribisnis, dari on-farm activities menjadi off-farm activities
  10. Transformasi ekonomi dari basis pertanian ke ekonomi basis industri menempatkan Indonesia menjadi negara bercorak agribisnis (agro-base industry: industri minyak sawit, industri kayu lapis dan sejenisnya).
  11. Peran agribisnis di masa datang tetap penting sbg penyedia pendapatan nasional & lapangan kerja.
Pengembangan Agribisnis
  • Kegiatan agribisnis strategis bagi rakyat untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakaian.
  • Produk Agribisnis sulit di substitusi oleh produk lain.
  • Bila tergantung pada impor agribisnis negara lain, maka negara akan lumpuh.
Kegiatan Agribisnis berkaitan dengan isu pokok :
  • Masalah Lingkungan hidup
  • Peningkatan dan pemerataan pendapatan
  • Kesempatan kerja.
  • Pengembangan sistem agribisnis menjadi tuntutan logis dalam perkembangan keadaan perekonomian.
Perkembangan permintaan terhadap produk pertanian tidak hanya dalam jumlah, tapi juga dalam hal :
  • Keragaman jenis
  • Peningkatan mutu
  • Kontinuitas jumlah
  • Kesesuaian tempat
  • Kemasan
  • Pengangkutan
  • Mekanisme Pemasaran
  • Kesesuaian Waktu
SUMBER

No comments:

Post a Comment